Rabu, 19 Desember 2012

Barcelona Ancam Rusak Popularitas La Liga




Barcelona semakin perkasa memimpin klasemen La Liga usai memukul pesaing terdekat mereka, Atletico Madrid, akhir pekan lalu. Dominasi yang ditunjukan Lionel Messi dan kawan-kawan ternyata jadi ancaman bagi daya tarik Liga Spanyol.

Gol Radamel Falcao di menit 30 sempat mengisyaratkan Atletico bisa jadi pesaing keras Barca. Namun, gol-gol yang diciptakan Lionel Messi (2), Adriano dan Sergio Busquets membuat tuan rumah menutup laga dengan keunggulan 4-1.

Dengan hasil ini, Barcelona semakin kokoh di puncak klasemen dengan 46 poin, hasil lima belas kali menang dan sekali kalah. Blaugrana unggul sembilan poin dari Rojiblancos.

Dengan tersandungnya Atletico  di Camp Nou ditambah terseok-seoknya Real Madrid,Barcelona hampir dipastikan tak terusik di pucuk papan klasemen.

Tapi sukses yang diraih Barca ternyata dipandang bakal merusak hegemoni persaingan di La Liga. Menurut pelatih Atletico, Diego Simeone, kekuatan yang dimiliki pasukan Camp Nou membuat liga jadi membosankan.
Berlarinya Barcelona sendirian di papan klasemen tentu bisa merugikan popularitas La Liga karena terancam kalah bersaing dengan panasnya liga-liga lain.
Sebut saja Premier League yang mengandalkan seteru kota Manchester, atau Serie-A yang mulai bangkit dengan pemain-pemain bintang muda. Jika persaingan tidak seketat musim-musim sebelumnya, bukan tidak mungkin La Liga bakal ditinggal untuk sementara oleh para pecinta sepakbola.
"Mereka adalah tim fantastis yang kuat. Saya meninggalkan Camp Nou (usai laga) dengan perasaan Barca seperti bermain di liga yang berbeda. Mereka sangat superior daripada tim lain, ini membuat liga membosankan," kata Simeone seperti dikutip dari Soccerway.

Andil Real Madrid 
Meski saat ini Atletico yang menempel Barcelona paling dekat, tidak bisa dipungkiri bahwa El Real lah yang digadang-gadang bisa menahan laju Barca yang masih tak terkalahkan. Gengsi dan persaingan antara pemain-pemain bintang selalu jadi semangat lebih persaingan kedua tim.

Namun semua prediksi itu menguap akhir pekan lalu. Saat Barca menekuk Atletico, sang juara bertahan malah ditahan imbang 2-2 oleh tim papan bawah yang juga tim asal Katalonia,Espanyol. Sempat unggul 2-1, Madrid akhirnya harus rela tertinggal 13 poin dari Barca.

Melihat "jurang" pemisah yang terlalu lebar, entrenador Los Blancos, Jose Mourinho, berusaha realistis. Pria Portugal yang kerap mengatakan fakta menyakitkan itu bahkan terang-terangan sudah "lempar handuk" dalam perebutan gelar juara Primera Division. Pasukan Madrid sudah mengalihkan fokus ke Liga Champions.
"Saya pikir memenangi liga hampir mustahil. Tapi kami masih harus menjaga penampilan baik kami. Karena jika kami meningkatkan performa kami di La Liga, maka akan meningkatkan pula di Liga Champions," kata Mourinho seperti dilansir Sky Sports.

Meski mencoba realistis, Mourinho tak menurunkan harapannya untuk bisa mempertahankan trofi juara di Santiago Bernabeu agar tidak terbang ke Katalonia.

"Tapi kami juga akan terus berjuang untuk mempertahankan gelar juara, meski sepertinya tidak mungkin. Karena kami adalah Real Madrid. Setiap orang harus bangkit berdiri untuk diri, ambisi, martabat pribadi, dan nama besar Real Madrid," lanjutnya bertekad.

Kegagalan Madrid itu semakin memperburuk rekor mereka musim ini. Total sudah tiga kekalahan ditambah tiga kali hasil imbang yang Madrid rasakan dalam 16 laga musim ini. Bandingkan saja dengan hasil mereka musim lalu yang hanya sekali imbang dan dua kali kalah, salah satunya dari Barcelona, dalam 16 laga pembuka.

Hasil-hasil kurang maksimal itu tak lepas dari menumpulnya serangan Madrid pada awal musim ini. Hanya 39 gol mereka ceploskan, jauh dibandingkan dengan 50 gol yang mereka lesakan sepanjang musim lalu. Tidak konsistennya Karim Benzema, Gonzalo Higuain bahkan Cristiano Ronaldo pun tak lepas dari perhatian Mourinho.

"Kami tidak sebagus sebelumnya. Kami tidak memiliki kenyamanan dan kepercayaan yang sama. Dan kami harus berjuang untuk mencetak gol sebanyak tahun lalu. Saya belum pernah ada dalam situasi ini, tapi saya tidak merasa kekurangan kekuatan," tambah Mou menjelaskan masalah pada timnya.

Bantahan Vilanova
Kedigdayaan Barcelona sepanjang musim ini memang tidak perlu dipertanyakan. Hanya Real Madrid yang mampu mengagalkan tim racikan Tito Vilanova itu merebut poin penuh, saat kedua tim bermain imbang 2-2 di El Clasico Oktober lalu.

Agresifitas Messi yang sudah mencetak 25 gol dalam 16 laga membuat tim lawan kewalahan menghadapi gempuran tiki-taka Blaugrana. Bahkan tim-tim favorit macam Athletic Bilbao,Sevilla, dan yang teranyar, Atletico Madrid, tak sanggup menurunkan kecepatan Barca di puncak klasemen.

Dominasi sepanjang laga, gol-gol yang tampak mudah diceploskan dan kerap tak memberikan kesempatan lawan menyerang menjadi tipikal permainan Barca beberapa musim belakangan. Label membosankan, karena selalu dominan, jadi menempel pada skuad Katalonia itu. Tapi, Vilanova langsung angkat bicara.

"Kami telah memenangkan banyak poin, tapi itu tidak mudah. La Liga tidak mudah, dan tentu saja tidak membosankan. Kami harus berjuang untuk memenangkan laga ini (melawan Atletico), dan kami berharap tidak mengulanginya," kata Vilanova seperti dilansir Sport.

Meski sudah unggul sembilan poin dari Atletico dan 13 dari Madrid, sang entrenador menegaskan timnya masih bisa saja terpeleset. Vilanova mengingatkan perjuangan Barca pada musim 2008-09 yang harus menunggu sampai pekan ke-30 untuk menyalip Madrid, berkat kemenangan di El Clasico.

"Saya tidak berpikir gelar sudah jadi milik kami. Jika ada tim yang memiliki kapasitas memenangkan banyak poin yang tersisa dan mereka bisa mengejar kami, maka mereka layak menjadi juara. Itu pernah terjadi pada 2009, dan itu bisa saja terjadi lagi," tambah Vilanova, yang kala itu masih jadi asisten pelatih Pep Guardiola.

Untuk saat ini Barcelona dipastikan akan jadi juara musim dingin di La Liga. Tapi bukan berarti harapan bagi Atletico atau Madrid hilang. Bukan tidak mungkin paruh kedua musim akan berjalan terbalik buat Barca. Yang pasti jika tidak ingin persaingan di La Liga menjadi membosankan, para pesaing terdekat "diharamkan" untuk kehilangan poin penuh lagi.

Comment