Secara hirarki kapten di Barcelona dimulai dari Carles Puyol. Xavi Hernandez sebagai wakilnya. Setelah itu, berturut-turut Victor Valdes (kapten ketiga), Andres Iniesta (kapten keempat), dan Lionel Messi (kapten kelima).
Jika Puyol tak main, Xavi otomatis yang memegang ban kapten di lapangan. Jika kedua pemain ini tak bertanding, Valdes jadi kapten. Berikutnya Iniesta dan Messi yang berhak menjabat kapten Barca. ...
Anehnya, hirarki ini tak berjalan seperti itu saat Barcelona bentrok Athletic Bilbao yang berakhir 2-2 di San Mames, Sabtu (27/4).
Tanpa Puyol, Xavi memang jadi kapten Barca. Namun, Tito Vilanova menarik keluar Xavi dan menggatikannya dengan Messi di menit 58. Seharusnya, Valdes yang menjadi kapten.
Sebelum keluar lapangan, Xavi pun sudah menyerahkan ban kapten kepada Gerard Pique untuk diberikan kepada Valdes. Tapi, kiper utama Blaugrana ini ternyata menolak jadi kapten.
Maka Pique, yang tak berhak menjadi kapten, terpaksa menyelipkan ban kapten itu di celananya beberapa saat. Begitu permainan terhenti, ia baru menyerahkan ban kapten kepada Messi.
Menariknya lagi, begitu Iniesta masuk menggantikan Alexis Sanchez di menit 77, Messi langsung menyerahkan ban kapten kepada Iniesta.
Pertanyaannya kenapa Valdes menolak jadi kapten di San Mames?
El Mundo Deportivo memberi sejumlah alasan. Namun, ada dua yang menarik. Pertama, ketika jadi kapten pada el clasico di Santiago Bernabeu, pertandingan berakhir buruk.
Tak cuma buat Barca, tapi juga buat Valdes. Sang kiper memaki wasit di akhir pertandingan. Ini berefek dengan sanksi ban atau larangan main di empat pertandingan.
Alasan kedua Valdes menolak jadi kapten di San Mames lebih sederhana. Valdes mungkin merasa sulit memasang ban kapten dengan memakai sarung tangan kiper. Ini menghabiskan waktu sementara Barca saat itu masih harus mengejar defisit satu gol dari Bilbao.