Selasa, 05 Februari 2013

Studi Buktikan Messi Bisa Memanipulasi Otaknya



Sebuah studi didedikasikan untuk mencari sinergi antara skill dan fungsi otak pesepakbola. Studi yang diterbitkan di Journal of Sport and Exercise Psychology ini dilakukan oleh Universitas Brunel, Inggris. 

Studi itu mendapati bukti bahwa pesepakbola berskill tinggi mampu mengaktifkan nyaris seluruh area otak mereka. Ini tak terjadi pada pesepakbola yunior atau berkemampuan biasa saja.

Studi ini mengambil contoh Lionel Messi. Delantero Barcelona ini punya kemampuan menghindari tekel lawan dengan menggerakan tubuhnya secara cepat meski sambil menggiring bola dalam kecepatan tinggi....



Saat melakukan ini, berdasarkan studi tersebut, otak Messi akan sangat sibuk. Messi mampu menekan hasrat untuk melakukan gerakan secara instingtif. Ini yang membuat Messi bisa menghindari usaha lawan untuk menghadangnya.

Dengan kata lain, Messi tak mengandalkan insting atau naluri untuk menghindari tekel lawan. Tapi, justru ia memanipulasi otaknya untuk melakukan itu.

Universitas Brunel mengklaim telah melakukan studi ini pada 39 pemain dari berstatus pemula hingga semi-profesional. Otak mereka dipindai dengan MRI saat dihadapkan dengan pemain lawan.

"Data neuroimaging (citra syaraf) kami jelas menunjukkan pengaktifan luar biasa dari motor otak dan struktur-struktur terkait di otan pesepakboal hebat, dibandingkan pemula, ketika dihadapkan dengan usaha penghadangan dari lawan," ungkap Daniel Bishop dari Universitas Brunel.

"Kami yakin level tinggi dari aktivitas syaraf ini sesuatu yang bisa dikembangkan melalui latihan berkualitas tinggi. So, langkah selanjutnya melihat bagaimana otak bisa dilatih setiap saat untuk mengantisipasi gerakan lawan."

Comment